Tech Tips n Tricks

Apakah PC Kalian Terkena Bottleneck? – Penjelasan Bottleneck di PC

Ketika kalian ingin merakit PC, mungkin pernah diingatkan untuk berhati-hati dengan yang namanya bottleneck. Memangnya “benda” apa sih itu? Jika diterjemahkan secara harfiah, artinya ya leher botol. Cuman, hubungannya dengan dunia perkomputeran itu apa? Lalu, sepenting apa sih hal ini untuk kalian ketahui?

Nah, penulis telah membahas apa maksud dari istilah tersebut. Jadi, harap disimak ya Noobs!

Bottleneck Pada Komputer

Bottleneck adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan ketika salah satu komponen dalam sistem komputer membatasi performa sistem secara keseluruhan. Secara sederhana, bottleneck berarti sebuah “titik sempit” yang menghambat aliran data atau informasi.

Dalam konteks komputer, hal ini dapat terjadi pada berbagai komponen, seperti prosesor, memori, kartu grafis, penyimpanan, software atau bahkan sistem operasi. Bottleneck dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti penurunan performa, lag, bahkan crash.

Penyebab Bottleneck

Bottleneck disebakan oleh banyak faktor. Paling utama adalah kualitas dan performa masing-masing komponen.  Ada juga yang bisa disebabkan oleh kompabilitas komponen dan pengaturan sistem. Hal terakhir tersebut menjadi masalah umum yang dapat menyebabkan bottleneck.

Bottleneck yang terjadi karena kualitas dan performa komponen adalah CPU (kelas “Mid-End) menyebabkan kartu grafis (kelas “High-End”) terkena bottleneck. Kondisi ini membuat kartu grafis tidak bisa menjalankan fungsinya secara maksimal karena CPU tidak bisa mengejar perfomanya.

Bottleneck yang disebabkan oleh sistem adalah komponen tidak bisa menggunakan fungsinya secara maksimal karena dibatasi oleh setting-an sistem. Misalnya, RAM dengan kecepatan 3600Mhz hanya berjalan di 2666 Mhz karena di BIOS komputer hanya di-setting maksimal speed 2666 Mhz.

Kalau bottleneck akibat masalah kompabilitas ini jarang terjadi. Penyebabnya adalah komponen yang tidak kompatibel biasanya tidak akan berjalan. Tapi, kasus umumnya adalah jika kalian mempunyai kepingan RAM dengan kecepatan berbeda (misalnya RAM 1: 2666 mhz dan RAM 2: 3600 Mhz), jika dipasang keduanya di satu sistem, maka secara aturan RAM 2 akan mengikuti kecepatan yang paling lambat, yaitu 2666 Mhz. Jadinya, RAM 2 terkena bottleneck karena tidak dapat bekerja secara maksimal karena harus mengikuti RAM 1.

Jenis Bottleneck

Terdapat beberapa jenis bottleneck yang paling umum dijumpai oleh gamer, yaitu:

  • Bottleneck CPU: CPU tidak mampu memproses data komputasi yang dibutuhkan oleh komponen lain. Akibatnya performa dari komponen lain terhambat. Contoh, game tidak dapat mencapai FPS tertinggi walaupun grafis telah diturunkan. Ini dikarenakan CPU tidak mampu memompa FPS.
  • Bottleneck GPU: GPU tidak mampu memproses data grafis yang dibutuhkan oleh komponen lain. Akibatnya performa dari komponen lain terhambat. Game tidak dapat mencapai FPS tertinggi di grafis yang paling tinggi. Jika grafis diturunkan, maka FPS bisa naik.
  • Bottleneck RAM: RAM tidak mampu menampung data yang dibutuhkan oleh CPU. Komputer akan mengalami lag/loading karena harus menukar data dari RAM ke storage dan sebaliknya.
  • Bottleneck VRAM: VRAM tidak mampu menampung data grafis yang dibutuhkan oleh GPU. Komputer harus loading karena menukar data grafis dari VRAM ke storage. Kasus terburuknya adalah software menjadi lagging.
  • Bottleneck Storage: HDD atau SSD tidak dapat menampung data. Kalian jadi tidak bisa meng-install software sehingga tidak ada yang bisa diproses oleh komputer.
  • Bottleneck Software: Kode yang ada di game tidak dapat menggunakan seluruh resources yang ada pada komponen. Contoh, game A hanya bisa menggunakan 4 Core, yang artinya CPU 8 Core hanya bisa menjalankan software di kapasitas 4 Core.

Bottleneck Tidak Selalu Karena Komponen, Bisa Jadi Software!

Bottleneck bisa terjadi juga karena software atau program yang sedang diijalankan! Banyak program yang mempunyai system requirement yang beragam. Ada software yang membutuhkan CPU lebih tinggi dibandingkan kartu grafis. Ada juga yang lebih memprioritaskan kartu grafis dibandingkan CPU dan ada yang membutuhkan RAM yang sangat tinggi tapi enggak terlalu butuh CPU dan kartu grafis.

Terakhir, bottleneck juga bisa terjadi karena ekspektasi perfoma dari kalian. Jika kalian menargetkan sebuah game untuk bisa main di “High Setting” 60FPS dan ternyata CPU hanya kuat 45 FPS, maka PC kalian akan terkena bottleneck. Tapi kalau ekspektasi kalian hanya di 45 FPS, maka komputer kalian tidak akan terkena bottleneck.

Cara Mengatasi Bottleneck

Perlu diingat jika komputer pasti bisa terkena bottleneck! Kalian enggak bisa menghilangkan hal tersebut di komputer secara total. Jika bottleneck hilang, maka FPS pasti tidak terbatas. Kalian juga bisa menjalankan semua program di dunia ini secara instan. Namun, itu tidak akan terjadi karena adanya bottleneck.

Jika kalian ingin menghilangkan bottleneck dengan asumsi “ingin mendapat target  yang diinginkan”, maka kami punya beberapa solusi untuk mengatasinya:

  • Upgrade komponen komputer. Cek komponen mana yang paling bekerja dengan keras. Biasanya yang 100% usage. Kalau sudah ketemu, ganti komponen tersebut ke kelas yang lebih tinggi atau generasi yang paling mutakhir.
  • Optimalkan setting-an komputer. Selalu cek setting-an komputer sesuai dengan setting-an komponen yang diinginkan. Contoh, jika RAM berjalan di 3600Mhz, jangan lupa jalankan XMP di BIOS agar komputer tidak otomatis menjalankan RAM di bawah speed tersebut.
  • Pilih komponen yang sesuai. Cek jika ada komponen yang tidak sesuai dengan komputer kalian. Contoh, jika RAM ada 1 stick yang 2666 Mhz dan yang lain 3600Mhz, maka segera ganti untuk disesuaikan dengan kecepatan dan merek yang sama.

Cara mencegah bottleneck:

  • Sebelum rakit PC, lakukan riset komponen. Ini penting karena beberapa komponen tidak dibuat secara setara. Terdapat kelas dan generasi yang harus dicocokan agar tidak terjadi bottleneck.
    • Contoh, Intel Core i7 13700K lebih cocok dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 4080, Intel Core i5 12400F lebih cocok dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3070. Jika RTX 3070 dibarengi oleh i3 10100F, maka akan terjadi CPU bottleneck. Begitu pula dengan i9 13900K jika dibarengi oleh RTX 3060.
  • Tetapkan ekspektasi performa. Ini yang paling penting karena ada kasus banyak game dan software lebih cendrung ke salah satu komponen, Makanya ada istilah “CPU Bound” atau “GPU Bound”. Pastikan juga ekspektasi kalian. Jika salah satu komponen PC di bawah spesifikasi recommended untuk salah satu game, maka ekspektasi FPS harus dibawahnya.
    • Contoh: Game Cities Skyline yang sangat “CPU Bound” dan “RAM Bound”. Artinya, game ini lebih memilih CPU yang lebih tinggi dibanding GPU. Sebaliknya, game yang punya grafis tinggi seperti Cyberpunk 2077, lebih ke “GPU Bound”.
    • Contoh: Jika game A membutuhkan spesifiksai rekomendasi i5 12400F untuk 60 FPS sedangkan PC kalian hanya punya i3 12100F, maka ekspektasi PC kalian hanya akan berjalan di 45 FPS.

Demikian artikel mengenai penjelasan bottleneck di PC.

Baca juga artikel seputar tips n trick lainnya hanya di Tek Noob ID!

Rekomendasi dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Tolong matikan Adblock untuk mensupport kami